REINKARNASI
Reinkarnasi adalah bahwa ruh pada jasad seseorang yang sudah
meninggal berpindah ke jasad yang lainnya baik dia akan merasakan
kebahagiaan didalam jasad tersebut ataukah kesengsaraan didalamnya
tergantung dari amal-amal yang telah dilakukannya. Ia adalah perpindahan
dari jasad yang satu ke jasad lainnya. Ini adalah perkataan paling
batil dan kekufuran terhadap Allah, kitab-kitab dan Rasul-rasul-Nya.
Sesungguhnya keimanan dengan akherat, hisab (perhitungan), surga dan
neraka adalah diantara hal-hal yang diinformasikan melalui kedatangan
para Rasul dan yang dicakup oleh kitab-kitab-Nya yang diturunkan dan
perkataan tentang reinkarnasi ini merupakan pendustaan terhadap itu
semua.
Tafsir islami terhadap perkaran akherat sudah jelas didalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw, diantaranya firman Allah swt :
Tafsir islami terhadap perkaran akherat sudah jelas didalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw, diantaranya firman Allah swt :
Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al Ankabut : 57)
إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا وَعْدَ اللّهِ
حَقًّا إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ
آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ
لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُواْ
يَكْفُرُونَ
Artinya : “Hanya kepada-Nyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.’ (QS. Yunus : 4)
يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا ﴿٨٥﴾
وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا ﴿٨٦﴾
وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا ﴿٨٦﴾
Artinya : “(ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam Keadaan dahaga.” (QS. Maryam : 85 – 86)
لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا ﴿٩٤﴾
وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا ﴿٩٥﴾
وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا ﴿٩٥﴾
Artinya : “Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” (QS. Maryam : 94 – 95)
Artinya : “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya.” (QS. An Nisaa : 87)
Artinya : “Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. At Taghabun : 7)
Dan ayat-ayat muhkamat lainnya.
Sedangkan didalam hadits banyak disebutkan tentang akhirat,
penegasannya maupun perincian berbagai perkarannya yang jumlahnya tidak
terhitung banyaknya. Diantara sabda Rasulullah saw itu
adalah,”Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan dalam keadaan telanjang
kaki, tidak berbusana dan tidak beralas kaki.” Kemudian beliau
membacakan firman-Nya ;
Artinya : “Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.” (QS. Al Anbiya : 104)
Dan orang yang pertama kali dikeluarkan dari kubur dengan pakaian
(ketika meninggalnya) pada hari kiamat adalah Ibrahim.” HR. Bukhori
(3100) dan Muslim (5104)
Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya didalam jasad manusia terdapat
sebuah tulang yang tidak dimakan bumi selamanya dan darinya akan
dibentuk (kembali makhluk itu) pada hari kiamat.’ Mereka
bertanya,’Tulang apakah itu wahai Rasulullah?’ beliau saw menjawab,’Ia
adalah tulang ekor.” HR. Muslim (5255)
Sabdanya saw,”Pada hari kiamat, matahari akan didekatkan kepada para
makhluk hingga berjarak satu mil.’ Salim bin ‘Amir—salah seorang perawi
hadits—berkata,’Demi Allah aku tidaklah mengetahui apakah yang dimaksud
dengan satu mil itu apakah ia ukuran jarak di bumi ataukah mil yang
digunakan untuk mencelak mata.” Rasulullah saw bersabda,”Kelak manusia,
keringatnya akan tergantung pada amal-amal mereka. Dari mereka ada yang
berkeringat hingga kedua mata kakinya, dari mereka ada yang berkeringat
hingga kedua lututnya, dari mereka ada yang berkeringat hingga
pinggangnya, dari mereka ada yang ditenggelamkan oleh keringatnya
sendiri.” (si perawi) mengatakan,”Rasulullah saw mengisyaratkan dengan
tangannya kearah bibirnya.” HR. Muslim (5108)
Sabdanya saw,”Aku memasuki pintu surga pada hari kiamat lalu (pintu
itu) terbuka dan penjaganya berkata,’Siapa anda?’ aku
berkata,’Muhammad.’ Dia berkata,’karena engkau aku diperintahkan untuk
tidak membukanya bagi seorangpun sebelum dirimu.” HR. Muslim (292) dan
berbagai hadits lainnya.
Sehingga reinkarnasi roh-roh ini merupakan pendustaan terhadap nash-nash tersebut dan pengingkaran terhadap kebangkitan.
Didalam syariah terdapat dalil-dalil yang zhahir yang mengukuhan
adzab dan nikmat kubur serta pertanyaan dua malaikat kepada roh manusia
dan roh itu tidaklah berpindah kepada (jasad) yang lainnya akan tetapi
yang diterima jasad itu bisa adzab ataupun kenikmatan hingga manusia
dikumpulkan kepada tuhan mereka.
Imam Ibnu Hazm mengatakan,”Cukuplah bantahan terhadap mereka (yang
menganggap adanya reinkarnasi) adalah ijma seluruh ahli islam yang
menyatakan kekufuran mereka. Dan terhadap orang yang mengatakan dengan
perkataan mereka berarti sesungguhnya itu adalah di luar islam dan Nabi
saw datang dengan selain itu.” (al Milal wa al Ahwa wa an Nahl 1/166).
Keyakinan bahwa jasad akan punah dan tidak akan kembali lagi untuk
merasakan nikmat atau menaggung adzab adalah jalan untuk menenggelamkan
manusia kedalam syahwat, kezhaliman dan kegelapan. Inilah yang
diinginkan setan dari para pengikut akidah yang rusak ini ditambah
dengan tenggelamnya mereka didalam kekufuran didalam madzhab yang buruk
ini. (fatawa al Islam Sual wa Jawab juz I hal 1428)
Al Lajnah ad Daimah didalam fatwanya tentang permasalahan ini
menyebutkan bahwa… perpindahan roh manusia dari seorang manusia kepada
yang lainnya tidaklah benar. Dasar dari itu adalah firman Allah swt :
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن
ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ
بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Artinya : “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". (QS. Al A’raf : 172)
Tafsir dari ayat ini adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Malik
didalam “al Muwatho’” bahwa Umar bin Khottob ditanya tentang ayat ini
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن
ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ
بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Artinya : “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". (QS. Al A’raf : 172)
Lalu Umar menjawab,’Aku mendengar Rasulullah saw pernah ditanya
tentang mereka maka Rasulullah saw bersabda,’Sesungguhnya Allah
menciptakan Adam kemudian mengusap punggungnya dengan tangan kanan-Nya
maka keluarlah darinya keturunannya lalu Allah berfirman,’Aku telah
menciptakan mereka untuk di surga dan mengamalkan amal orang-orang
surga.’ Kemudian Allah menugusap punggungnya maka keluarlah darinya
keturunannya dan Allah pun berfirman,’Aku telah menciptakan mereka untuk
di neraka dan mengamalkan amal orang-orang neraka.” (Imam Ahmad di “al
Musnad” (311) tahqiq Ahmad Syakir. Imam Malik di “al Muwattho” (898),
Abu Daud (4703), at Tirmidzi (5071), al Hakim di “al Mustadrok” (171),
Ibnu Mundih di “ar Rod ala al Jahmiyah” (28)
Ibnu Abdil Barr mengatakan bahwa makna dari hadits ini, sungguh betul
berasal dari Nabi saw dari berbagai sisi yang mengukuhkannya dari
hadits Umar bin Khottob, Abdullah bin Mas’ud, Ali bin Abi Thalib, Abu
Hurairoh dan yang lainnya.
Ijma Ahlus Sunnah wal Jama’ah menyebutkan bahwa perkataan perpindahan
roh dari satu jasad ke jasad lainnya adalah perkataan orang-orang
pendukung reinkarnasi dan mereka adalah orang yang paling kufur dan
perkataan mereka itu adalah yang paling batil. (al Lajnah ad Daimah Li
al Buhuts al Ilmiyah wa al Ifta juz IV hal 64)
Tidak mungkin roh manusia bertemu dengan roh hewan atau salah satunya
berpindah ke yang lainnya, ini yang disebut dengan reinkarnasi roh yang
tidak dibenarkan akal dan tidak diterima oleh syariat.
Ahli Ilmu menyebutkan bahwa perkataan seperti itu adalah perkataan
kufur keluar dari agama. Khalil Ibnu Ishaq al Maliki didalam
“Mukhtashar” nya mengatakan—tentang segala sesuatu yang menjadikannya
dihukum dengan kufur dan murtad—atau tetang reinkarnasi roh.. dia
menjelaskannya,”Yaitu perpindahannya didalam diri manusia atau lainnya.
Dan bahwa sengsara atau bahagianya tergantung pada kebersihan dan
keburukannya. Jika jiwanya jahat maka dirinya akan berbentuk seperti
keburukannya itu, ia bisa berbentuk anjing, babi atau lainnya.
Jika dirinya telah menyelesaikan hukuman dari keburukannya itu maka
ia akan berpindah dari seekor kera kepada kera yang lainnya. Akan tetapi
jika dirinya belum menyelesaikannya maka ia akan berindah ke bentuk
yang lebih buruk lagi hingga dirinya menyelesaikan hukumannya itu.
Sedangkan jika jiwanya baik maka ia akan berubah bentuk kepada yang
lebih tinggi (baik).”
Tujuan dari reinkarnasi ini adalah menafikan hari perhitungan
(hisab), surga dan neraka… dan didalam keyakinan ini tampaklah
pendustaan terhadap nash-nash wahyu dan ijma kaum muslimin.
Jadi tidak dibenarkan menurut syariat dan juga akal perkataan bahwa ruh manusia berpindah ke tubuh hewan atau yang lainnya. (Markaz al Fatwa no. 36533)
Jadi tidak dibenarkan menurut syariat dan juga akal perkataan bahwa ruh manusia berpindah ke tubuh hewan atau yang lainnya. (Markaz al Fatwa no. 36533)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar